-----bag.2-----
- Botchan masuk ke dalam kategori "buku yang pasti pernah dibaca oleh orang Jepang mana pun".
- Sama seperti Botchan, Soseki pun pernah mengajar di sebuah SMP di Pulau Shikoku.
Paralelisme lainnya: Botchan sangat menyayangi pelayannya Kiyo dan tidak akrab dengan keluarganya sendiri, sedangkan Soseki--yang kelahirannya tak diharapkan karena saat itu usia ibunya sudah cukup tua--dibesarkan oleh keluarga pelayan sampai umurnya sembilan tahun. - Selain menyimbolkan pertarungan moralitas versus "kebejatan", Botchan konon juga menggambarkan pertentangan antara nilai-nilai tradisional Jepang (diwakili oleh Botchan dan Yamaarashi) dengan nilai-nilai "Barat" khususnya kolektivisme (diwakili oleh Akashatsu/si Baju Merah).
- Karakter Botchan yang "biasa banget" (maksudku, dia itu pada dasarnya bukan orang yang mulia, heroik, cerdas, juga gak menonjol sebagai individu) dan suka nyablak, meskipun biasanya kata-kata celaannya hanya terucap di dalam pikiran, menurutku mirip dengan Holden Caulfield (The Catcher in the Rye) dan Kyon (Suzumiya Haruhi).
iya banget mirip holden.. aku langsung inget si penyerapah itu loh..:)
ReplyDeletesalam kenal,
mimit