Monday, August 27, 2012

Jalan-jalan Itu . . . .

  • Bukan untuk mendongkrak status
  • Bukan buat foto-foto supaya bisa dipamerin di Flickr, Facebook, dll
  • Juga bukan untuk menambah koleksi cap di paspor
tapi . . .
  • Untuk mengasah kepekaan
  • Untuk belajar tentang diri sendiri dan sekitar kita

Sunday, August 26, 2012

Kapok Chick-Lit

Suntuk. Pingin supaya target bacaan tahun ini segera tercapai. Ya udah, baca chick-lit aja deh, begitu pikirku.

Mulanya sih seru. Ceritanya mengalir, isinya mudah dicerna. Tapi lama-kelamaan, aku jadi jengkel. Kok gini?

"Gini" yang kumaksud:
  • Mengumbar merek dan kemewahan
  • Pakaian selalu dideskripsikan secara mendetail, tapi setting-nya--cuma sekilas. Contoh: Waktu tokoh utama berkunjung ke Paris, barang bawaannya dijabarkan satu-satu, tapi suasana di Paris hanya disinggung selintas. (Paris gitu loh! Kenapa si penulis nggak menggambarkan arsitektur atau keramaian kota?--yang seharusnya menarik)
  • Waktu ketemu cowok cakep, si tokoh utama pasti (1) deg-deg-an; atau (2) horny; atau (3)dua-duanya
  • Aktivitas yang dilakukan para tokoh sepanjang cerita: 1) makan malam di restoran mahalan; 2) belanja; 3) mendatangi acara penggalangan dana yang dihadiri kalangan jetset. Maaf, memangnya nggak ada kerjaan lain?
Begonya aku. Memang chick-lit seperti itu, 'kan? Dangkal dan membosankan.

Tuesday, August 21, 2012

Tentang Indonesia

Sebenarnya aku ingin menulis tentang ini:
  • Beda masa lalu, beda masa kini (Indonesia vs Malaysia)
  • Demonifikasi Belanda, mengesampingkan peranan "agen pribumi" dalam penjajahan Belanda
  • Kecenderungan mengagung-agungkan warisan kolonial karena nggak paham sejarah Nusantara secara menyeluruh (contoh: Belanda itu jago administrasi, pakar arsitektur, "zaman normaal dulu lebih enak", dsb)
tapi nggak tahu cara merumuskannya. Ada ide?

Saturday, August 18, 2012

Alay vs Hipster

Menurut seorang dosenku, paling mudah mendefinisikan sesuatu dengan cara menegasikannya. Misalnya: Pancasilais = bukan Komunis, bukan Kapitalis. Kebayang kan?

Didasari pemikiran tersebut dan kekurangmafhumanku terhadap fenomena (!) yang disebut "alay" dan "hipster" (apa itu alay? apa itu hipster?), lahirlah tabel perbandingan yang sangat nggak penting berikut ini.

Alay Hipster
Motto Yang penting mainstream Yang penting beda
Strata sosial Kelas menengah ke bawah Kelas menengah ke atas
Bahasa pergaulan B4hasa 4l4Y Bahasa Inggris atau In-lish (gado-gado Inggris-Indonesia)
Musik yang digemari Pop/rock melayu gitu deh Pokoknya buah karya musisi indie
Mainan kesukaan Hape berkamera Kamera Lomo
Tempat favorit di dunia maya Facebook Tumblr