Friday, August 10, 2007

Tak Ada EPL Musim Ini!

Kecewa berat! Gimana enggak? Setelah bertahun-tahun dimanjakan dengan siaran English Premier League (EPL) di stasiun-stasiun TV di Indonesia--mula-mula ANTV, terus SCTV, Indosiar, dan yang terakhir TV7/Trans 7--musim kompetisi ini tampaknya EPL gak bakal bisa ditonton secara gratis di Indonesia.

Aku udah mulai ngerasa waswas minggu kemaren. Pasalnya, meskipun EPL akan segera bergulir (EPL musim ini dimulai tanggal 11 Agustus), tak ada stasiun TV yang menayangkan iklannya. Tau kan, misalnya “Liga Inggris, kompetisi terbesar sejagat segera dimulai saksikan di ...” atau “Manchester United, Chelsea, Arsenal, Liverpool; siapakah yang akan meraih mahkota juara tahun ini? Saksikan di...”--gak ada tuh iklan macam itu.

Kekhawatiranku menjadi nyata saat aku melihat iklan di Kompas, yang menyatakan bahwa EPL musim ini disiarkan di Astro. Televisi berlangganan. Dan masih tetap tidak ada stasiun lain (yang tayangannya gratisan) yang menyatakan mereka punya hak siar EPL. Cuma Astro. Televisi berlangganan.

Sialan.

Pasti di luar sana bakal ada suara-suara yang bilang, masih untung Astro mau nyiarin semua (yah, setidaknya sebagian besar) pertandingan EPL. Bandingin ama di luar negeri sana--penayangan pertandingan EPL-nya pake sistem pay per view yang biayanya jatuh lebih mahal buat pemirsa. Oke. Orang yang ngomong begitu mungkin gak nyadar bahwa pendapatan per kapita (PCI) di negara-negara yang memberlakukan sistem pay per view jauuuuuh lebih tinggi daripada PCI Indonesia tercinta. Itu sama konyolnya seperti membandingkan harga BBM di Singapura dan Indonesia.

Terbayang berapa banyak aksi yang akan kulewatkan musim ini: aksi Roy Keane sebagai pelatih, debut Hargreaves di EPL, Arsenal tanpa Henry, kepemimpinan Phil Neville di Everton (Neville rules, man!), dan seabrek lainnya. Tidak!!!!!!!

Catatan: Mohon maaf kalo ada kata-kata kasar. Gak ada maksud untuk menyumpahi siapa pun, kok.

Thursday, August 02, 2007

Nyandu Fanfiction

Spoiler Alert: Buat yang belum baca Harry Potter and the Deathly Hallows, mending jangan baca tulisan di bawah ini, deh. Ada sedikit spoiler, soalnya.

Selalu, selalu, selalu. Kali ini biang keladinya Harry Potter and the Deathly Hallows (DH).

Setiap kali aku selesai baca cerita yang seru, aku selalu merasa gak cukup. Rasanya adaaaa aja hal-hal yang belum tuntas, yang bikin aku penasaran. Dalam kasus DH: gimana nasib para tokoh yang masih hidup?; apa Hogwarts bisa segera “pulih” sebelum tahun ajaran berikutnya?; gimana keluarga Weasley mengatasi kematian Fred?; dan masih banyak lagi.

Emang sih, J. K. Rowling berencana untuk membuat ensiklopedia Harry Potter (HP) yang memaparkan kisah sampingan yang menarik, tapi gak terlalu penting untuk jalan cerita utama HP, serta kehidupan para tokoh pasca kematian Voldemort. Tapi, berhubung Rowling pingin istirahat dulu dari dunia HP, entah kapan ensiklopedia ini bakal diterbitin. Jadi, untuk saat ini, aku hanya bisa “memuaskan dahaga” dengan cara membaca fanfiction HP sebanyak-banyaknya.

Kenapa fanfic? Gampang saja (meminjam istilah Gus Dur), karena fanfic menawarkan berbagai kemungkinan--kemungkinan yang gak sempat dieksplorasi di cerita aslinya. Karena tujuanku adalah menghibur diri, aku lebih suka membaca fanfic yang menyenangkan. Aku gak mungkin nyari fanfic Snape, misalnya, karena mo digimanain juga, hidupnya tetap tragis dan gak bisa diapa-apain lagi (kecuali kalo settingnya AU, padahal aku gak terlalu suka fanfic AU).

Sekarang, aku lagi nyandu-nyandunya ama fanfic Luna/George (aku emang shipper mereka sih). Gak terlalu banyak fanfic Luna/George di luar sana, tapi jumlahnya bertambah dengan pesat setelah DH terbit. Mungkin karena “kehilangan” yang dialami oleh George, dan karakter macam Luna sepertinya cocok untuk membantu menyembuhkan kehilangannya itu.

Yang jelas, aku bakal nyandu fanfic HP terus. Entah sampai kapan. Sampai ada pengalih perhatian yang lain, kali. Dasar gila!