Friday, August 22, 2008

Pending....

Ini dia buku-buku yang udah kubeli tapi belum sempet kubaca (gila, gak ada kerjaan banget ya; ngomongin masalah ini).

Bandung Tempo Doeloe
Emang sih, aku suka Bandung--kota kelahiranku--dan udah lama berencana membeli buku apa pun yang nyeritain serba-serbi Bandung. Setelah sekian lama buku ini muncul kembali (edisi pertamanya diterbitin tahun 1984), aku cuek-cuek aja pas ngeliat Bandung Tempo Doeloe di toko buku. Tapi pas suatu kali aku iseng-iseng ngeliat dalemnya, langsung deh laper mata dan aku pun kontan menyambarnya. Intinya sih, buku ini dibeli tanpa perencanaan dan sejauh ini aku baru baja Bab I, bukan karena isinya membosankan, tapi karena aku belum mood.

Harry Potter and the Deathly Hallows
Percaya gak kalo kubilang aku belum baca terjemahan Indonesia buku ini? (Edisi Inggrisnya sih udah kulahap dari kapan taon.) Alasannya karena aku gak tega membukanya, apalagi membacanya. Seolah-olah setelah aku selesai membacanya, semua akan berakhir. Aku sempat mengalami sindrom kehilangan Harry Potter pasca-menuntaskan buku ini beberapa bulan lalu. Kalo sekarang aku baca edisi Indonesianya, pasti aku merasa sedih lagi seperti dulu. Entah kapan aku bisa menguatkan hati untuk membacanya.

Mankind and Mother Earth
Satu alasan kenapa aku belum menyelesaikan buku ini: berat. Isinya, maksudku. Yang bikin pusing, buku ini disusun dalam runtunan peradaban, bukan dibagi-bagi per wilayah geografis seperti umumnya buku sejarah (soalnya Pak Toynbee, pengarangnya yang merupakan seorang sejarawan, berpendapat bahwa sejarah adalah runtunan peradaban, bukan kumpulan kisah yang berfokus pada entitas-entitas politik). Kalo pengetahuan kita tentang sejarah peradaban terbatas, baca buku ini emang ribet (contoh yang mencerminkan kebingunganku: "Hah, Hittite tuh dari mana?" dan "Assyria dan Akkadia? Ini yang mana yang muncul duluan?"). Aku perlu ngumpulin energi dulu dan membuat otakku santai supaya bisa meneruskan membaca buku ini.

Taj
Setelah menyelesaikan Mehrunnisa the Twentieth Wife dan Nur Jahan the Queen of Mughal, aku jadi agak-agak penasaran ama Dinasti Mughal dari India. Karena aku males menelaah paparan faktualnya, aku memilih karya fiksi dan ternyata ada novel yang menceritakan India pasca-Jahangir (bapaknya Shah Jahan, pendiri Taj Mahal). Jadi, kubeli aja buku itu, yang judulnya Taj. Aku mengharapkan buku ini bakal seperti dua judul terdahulu yang, meskipun ada lope-lopenya (baca: percintaan), memuat rincian historis yang lumayan oke. Asumsi yang bodoh, mengingat judulnya aja Taj: Kisah Cinta Abadi. Isinya penuh (setidaknya beberapa bab pertamanya) ratapan percintaan yang bikin enek. Mungkin ada orang yang suka begituan, tapi aku enggak. Gak tau deh buku ini bakal kubaca sampai habis ato enggak.

3 comments:

  1. waduh, bukuku belum dibaca juga ya? atau malah belum dibeli :D

    ReplyDelete
  2. Mba, saya basa ulasan mba tentang buku The Heike Story di blog mba. Kebetulan saya nyari buku ini buat kado, tapi kalau nyari buku eiji pasti nemunya taiko sama musashi lagi. Yang ngasih buku buat mba belinya dimana ya mba itu? T_T
    makasi mba...

    ReplyDelete
  3. bisa pinjem bukunya ngga????? :D

    ReplyDelete