Thursday, March 06, 2008

Lenyapnya Barang Bajakan

Ada yang beda di Bandung seminggu ini. Kalo biasanya pedagang DVD bajakan bisa ditemukan di berbagai sudut kota, sekarang tempat-tempat itu bersih. Jangankan di pinggir jalan, Pasar Kota Kembang, pusat perdagangan DVD bajakan, juga udah tutup lebih dari seminggu.

Kalo boleh jujur, sebagai pelanggan barang bajakan itu, aku kecewa. Dari mana lagi aku bisa nonton film yang kusuka--anime dan dorama Jepang--kalo bukan lewat DVD bajakan? Nge-download dari laman-laman fansub jelas gak mungkin karena koneksi internet di sini lambat. Distributor video/DVD di sini pun jarang yang ngerilis versi resmi anime dan dorama Jepang. Stasiun TV pun jarang muter keduanya (kalo pun ada, cuma dikit). Jadi, dari mana lagi aku bisa nonton film-film itu?

Emang sih, pesatnya perkembangan teknologi yang memicu menggilanya peredaran CD/DVD bajakan beberapa tahun ini sudah merugikan banyak pihak. Sudah jamak diketahui bahwa industri musiklah yang paling terpukul. Bukan di cuma di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Kalo cuma suka satu lagi, daripada ngeluarin duit untuk beli CD single--apalagi CD album--orang lebih suka tuker-tukeran lagu di internet. Napster boleh mati, tapi semangatnya jalan terus.

Pembajakan di Indonesia emang masalah serius sejak dulu, dan tambah serius sejak pengopian dipermudah oleh keberadaan CD writer dan semacamnya. Tapi, aku gak tahu masalahnya seserius itu. Sampai seminggu lalu, waktu aku iseng-iseng mampir ke Aquarius Dago. Aku udah lama gak sana, terakhir kali tahun 2004 (buat beli Modern Artillery dari The Living End). Makanya, aku kaget banget pas masuk ke sana dan melihat toko itu berubah total. Dan perubahan ini bukan perubahan yang baik. Dulu, Aquarius Dago tuh bagaikan “surga” penggemar musik di Bandung. Segala macam album ada. Sekarang, jumlah rak dan album yang dijual jauh-jauh-jauh-jauh berkurang. Sebagian besar lagu Indonesia. Lagu Barat, dadah aja deh. Selain itu, toko ini juga sepi pengunjung, padahal waktu itu malem Minggu. Gak butuh penelitian untuk memastikan bahwa maraknya pembajakanlah yang bikin Aquarius Dago sepi. Kasihan sih.

Kembali ke soal Bandung yang sepi CD (audio, format MP3) dan DVD bajakan. Kayaknya sih ini ada sangkut-pautnya dengan Kapolda Jabar yang baru aja dilantik beberapa waktu lalu. Pak Kapolda ini bertekad untuk membasmi segala praktek kongkalikong yang ada di Kepolisian Jabar. Itu berarti gak ada lagi SIM kilat atau bandar judi togel dan penjual DVD bajakan yang terang-terangan nongkrong di depan umum. Bagus juga sih, semangatnya. Mudah-mudahan aja bisa jalan terus. Meskipun, aku masih gak rela soal DVD bajakan itu....

1 comment:

  1. Anonymous7:31 AM

    Dvd Bajakan ternyata udah mulai aman lagi kok di bandung, cobain aja ke The Movie Rooms yang di wira angun2 no 4 phone 4211876 tempatnya enak menurut gua sih hehehe....

    ReplyDelete