Friday, May 03, 2013

Merunut Pantura

Semasa kecil dulu, hampir tiap tahun menjelang Lebaran keluargaku mudik via jalur Pantura ke kota kelahiran ortu di Jawa Timur. Meskipun perjalanan kami kerap kali dimeriahkan rengekan adikku yang ingin muntah atau kepanasan, juga keluh kesah Papa yang pegal menginjak rem kala mobil kami terjebak macet, mudik tetap saja menjadi momen yang kami nanti-nantikan.

Tanpa bermaksud mengecilkan makna silaturahmi, mungkin yang paling asyik bagiku dan adik-adikku bukanlah pertemuan dengan kerabat, melainkan pernak-pernik perjalanan itu sendiri: semerbak aroma ikan yang menandakan bahwa kami sudah mendekati Cirebon, timbunan bawang merah di pinggiran Brebes, hamparan sawah dan lahan hijau yang sesekali diselingi bangunan soliter, suasana angker di Alas Roban, menginap di hotel (kesempatan langka), makan unggas raksasa yang sepertinya-sih-bukan-ayam-tapi-bebek di Kudus, mampir untuk sholat di Masjid Raya Demak yang bersejarah.

Singkat kata, kenangan indah itu membuatku ingin kembali menjajal Pantura. Sekadar untuk bernostalgia!

0 comments:

Post a Comment