Sunday, September 20, 2009

Maafkan Saya

Aku pengguna produk bajakan yang nyaris gak pernah merasa bersalah. Alasannya macem-macem. Yang pertama, karena aku sebetulnya gak suka-suka banget ama seniman yang karya bajakannya kumanfaatkan itu. Terdengar kurang ajar? Memang, tapi begitulah kenyataannya. Tapi aku hampir gak pernah ngebajak karya musisi/sineas Indonesia loh. Kecuali Mbah Surip. Dan The PanDal. Ampun....

Alasan kedua, karena karya yang kubajak gak tersedia versi legalnya di Indonesia. Apa Cardcaptor Sakura Character Songbook ada di Indonesia? Bagaimana dengan seri CODE GEASS: Hangyaku no Lelouch? Atau album-albumnya Elbow, pernah denger? (Aku pernah ngirim e-mail ke Indosemar buat nanyain apakah mereka berencana ngerilis album Elbow di Indonesia. Sesuai dugaan, e-mail-ku sama sekali gak ditanggepin.) Selain itu, susah juga nyari album-album atau buku-buku jadul di sini. Misalnya aja sebelum nyari file MP3 Tears for Fears di internet, aku nyempetin diri dulu buat cari albumnya di website Disctarra. Ternyata yang kucari gak ada. Yasud.

Alasan ketiga, karena aku ngembat versi digital (bajakan) dari album yang udah kupunya. Aku punya semua full album Radiohead (dan aku SUKA BANGET Radiohead!). Seiring dengan semakin reyotnya tape deck-ku, muncullah keinginan untuk dapetin versi digital lagu-lagu di album mereka supaya bisa didengerin di komputer atau apa lah. Tentu saja, kalo yang kupunya adalah CD, aku bisa dengerin album mereka di komputer atau ngubah track-track di dalamnya ke format MP3 atau WMA. Tapi karena aku cuma punya kaset, ya gak bisa lah. Dan itulah sebabnya aku nyari lagu-lagu mereka (yang dibajak) di internet dan tidak merasa bersalah.

Tapi sekarang, aku merasa bersalah. Pada Neil Gaiman, Murakami Haruki, dan Natsume Soseki. Karena aku sangat suka karya mereka, dan sebagai konsekuensinya, sangat menghormati mereka sebagai seniman, rasanya gak enak deh, baca bajakan. Hampir semua buku Gaiman dan Murakami yang diterbitin di Indonesia udah kubaca (dalam format e-book bajakan). Dan yang belum kubaca, aku gak terlalu berminat untuk memilikinya, jadi asa sayang aja kalo dibeli. Coraline buat anak-anak. Stardust, per-lope-an pisan jigana mah, saya jadi gak minat. Aku masih menunggu-nunggu Sandman, graphic novel karya kolaborasi Pak Gaiman dengan seseorang (entah siapa). Kalo buku ini diterbitin, aku pasti beli deh.

Sekarang soal Murakami-sensei. Bukunya yang diterbitin di sini ada tiga: Normeei no Mori (Norwegian Wood), Umibe no Kafuka (Kafka on the Shore) dan Hear the Wind Sing (maaf, gak tau judul bahasa Jepangnya; tapi mungkin ada "Kaze no Uta"-nya). Aku udah baca dua yang pertama, tapi yang dua itu bukan buku favoritku. Dan karena Hear the Wind Sing adalah karya pertamanya sehingga kemungkinan relatif normal, aku juga gak pingin beli.

Kalo Natsume-sensei, baru Botchan yang diterbitin di sini dan aku udah baca. Dan walaupun itu novel yang menarik (dan narasinya bisa dibilang "lucu"), aku lebih tertarik untuk memiliki novel-novelnya yang lebih baru, yang lebih mendalam, yang lebih dahsyat (kayak Kokoro, gitu deh). Sayang sekali sekarang di Gramed Merdeka gak ada buku-buku Jepang murah meriah terbitan Tuttle lagi. Aku sempet beli beberapa buku di sana sih, tapi karya Natsume-sensei gak termasuk di antaranya.

Pak Gaiman, kalaupun saya ingin beli buku Anda, di Gramed di Bandung sekarang udah gak ada lagi.

Murakami-sensei, terakhir kali ke Times BIP sih saya ngeliat ada beberapa buku Anda. Rencananya sih emang mau beli. Moga-moga saya punya ketetapan hati dan uang untuk melakukannya dalam waktu dekat ini.

Natsume-sensei, seandainya saya bisa menemukan buku Anda di suatu tempat, pasti saya bakal beli; masalahnya, gak ada sih.

Tapi untuk sementara ini, maafkanlah saya, Bapak-bapak. Maafkan saya karena sudah kurang ajar, membaca buku Anda yang dibajak. Semoga Anda mengampuni.

Catatan: Sekarang izinkan aku berpromosi sedikit. Untuk karya Neil Gaiman, kusarankan baca Good Omens--bodor pisan. Atau kalo pingin baca yang udah ada terjemahannya, silakan cicipi Anansi Boys. Murakami Haruki: Hard-Boiled Wonderland and the End of the World--perpaduan sci-fi dan fantasi yang agak "aneh" (dan filosofis tentunya), tapi gak seajaib karya-karyanya yang lebih baru, bagus lah buat pemanasan. Sayang sekali aku baru baca dua karya Natsume Soseki, jadi belum cukup banyak untuk bisa ngasih referensi. Tapi dua-duanya--Botchan dan Kokoro--bagus kok, meskipun tingkat kompleksitasnya berbeda. Dan Radiohead, saranku sama dengan semua pencinta musik di dunia lah: OK Computer.

0 comments:

Post a Comment