Tuesday, August 29, 2006

(+) dan (-)

Manusia diciptakan oleh Allah berpasang-pasangan. Tapi di dunia ini bukan hanya manusia yang diciptakan berpasang-pasangan. Segala hal di alam ini merupakan paduan dari dua hal yang berlawanan. Keduanya saling melengkapi. Yang satu jadi gak berarti apabila yang lain gak ada.

Contohnya kejadian Kamis lalu. Hari itu diawali dengan menggembirakan karena aku menyaksikan di berita bahwa Manchester United baru aja ngalahin Fulham 3-0. Bukan hanya itu, Chelsea juga dibabat Middlesbrough 1-2. Seakan itu belum cukup, sorenya aku disambut dengan berita gembira lain saat “Bos” Wiwin memberi kabar bahwa dia lulus ujian. Sayangnya, memang sudah hukum alam bahwa segala sesuatu itu diciptakan berpasang-pasangan. Sore itu juga, aku menerima kabar bahwa dua orang teman baikku gak lulus ujian penelusuran pustaka.

Keberuntungan dan kemalangan, keberhasilan dan kegagalan; semuanya merupakan “Hukum Alam” yang akan datang silih-berganti, entah kita menerimanya dengan senang hati ataupun tidak. Apakah kita ngerasa sedih pada waktu siang berganti malam atau sebaliknya? Enggak kan, soalnya kita udah sadar benar bahwa pergantian malam dan siang merupakan ketentuan Allah yang tak terbantahkan. Hukum alam. Jadi logikanya, kita harus bisa menerima keberuntungan/kemalangan dan keberhasilan/kegagalan dengan lapang dada sama seperti saat kita menyaksikan malam berganti siang atau sebaliknya.

Namun, selain rasional manusia juga merupakan makhluk yang emosional. Kesedihan yang dirasakan saat mengalami kegagalan merupakan reaksi yang wajar pula. Hanya saja, jangan sampai berlarut-larut dalam kesedihan. Dan cara yang paling ampuh untuk bangkit dari rasa sedih adalah berpikir rasional. Ingat bahwa kegagalan adalah hal yang adakalanya tak terhindarkan. Ketentuan Allah yang harus dijalani. Hukum alam.

Pendekatan inilah (berpikir rasional; ingat bahwa keberhasilan dan kegagalan sama-sama merupakan “Hukum Alam”) yang membuatku tetap optimis menghadapi statusku sebagai mahasiswa yang lulusnya telat. Kalo aku bersikap emosional dan terus-terusan menyalahkan orang lain ataupun diri sendiri, bisa-bisa yang ada stres jadinya. Siapa tau, di balik sesuatu yang (tampaknya) negatif ada hal positif yang bisa kita ambil. Dan mungkin pula, sesuatu yang positif ternyata membawa hal negatif. Yin&Yang. (+) dan (-). Dua sisi kehidupan yang tak terpisahkan.....

1 comment:

  1. Anonymous12:37 PM

    Iya betul,kegagalan & kesedihan itu blm tentu buruk bwt yg menerima.Allah SWT itu Maha Mengetahui yang terbaik bagi hamba2nya.Kegagalan hanya rintangan yg hrs dilalui & diambil hikmahnya bukan untuk mematikan langkah qta.Pasti ada sesuatu dibalik semua itu.mungkin qta ga akan tau smp keesokan harinya,ato minggu dpn,ato bln dpn,bahkan mungkin bertaun2 lg.Tp wkt qta tau pesan yg tersembunyi itu Insya4JJI qta bs m'syukuri semuanya.
    BTW wkt sy ga jd sidang tea ren,sy m'habiskan wktu dgn menyesali nasib,memaki2 smua orang yg m'bwt sy kena masalah tsb (taulah sapa),dan b'tanya2 ntah pd sapa knp hrs saya yg 'ketiban sial' wktu itu dr beratus2 org yg jg akan lu2s okt.TAPII..t'nyata bbrp bln kmudian Allah t'nyata m'ganti smua itu dgn hal yg jauh lbh baik yg ga akan sy dpt klo sy jd wisuda wktu itu.Subhanallah...sy yg tadinya menyesal & marah2 ga jelas kerjaannya lgsg b'syukur bahwa Allah menunjukkan jln pd sy u/ ga lulus wktu okt itu..

    ReplyDelete