Mulanya sih seru. Ceritanya mengalir, isinya mudah dicerna. Tapi lama-kelamaan, aku jadi jengkel. Kok gini?
"Gini" yang kumaksud:
- Mengumbar merek dan kemewahan
- Pakaian selalu dideskripsikan secara mendetail, tapi setting-nya--cuma sekilas. Contoh: Waktu tokoh utama berkunjung ke Paris, barang bawaannya dijabarkan satu-satu, tapi suasana di Paris hanya disinggung selintas. (Paris gitu loh! Kenapa si penulis nggak menggambarkan arsitektur atau keramaian kota?--yang seharusnya menarik)
- Waktu ketemu cowok cakep, si tokoh utama pasti (1) deg-deg-an; atau (2) horny; atau (3)dua-duanya
- Aktivitas yang dilakukan para tokoh sepanjang cerita: 1) makan malam di restoran mahalan; 2) belanja; 3) mendatangi acara penggalangan dana yang dihadiri kalangan jetset. Maaf, memangnya nggak ada kerjaan lain?
0 comments:
Post a Comment